Review Novel Hujan Karya Tere Liye: Sebuah Kisah tentang Waktu, Takdir, dan Perjuangan Hidup

|

2 Views
Review Novel Hujan Karya Tere Liye: Sebuah Kisah tentang Waktu, Takdir, dan Perjuangan Hidup

Edukasicampus.com – Novel Hujan karya Tere Liye ini menduduki posisi yang lumayan tinggi. Ia menjadi novel yang best seller. Novel ini menceritakan tentang masa depan di tahun 2042 hingga 2050. Genre yang dibawakan ialah science fiction (sci-fi) yang menceritakan tentang masa depan yang penuh akan kecanggihan teknologi.

Dimana zaman itu peran manusia sudah tidak dibutuhkan lagi, karena telah tergantikan dengan teknologi canggih yang menjalankannya. 

Novel Hujan karya Tere Liye memberikan nuansa yang penuh dengan perjuangan hidup, cinta, keluarga, dan persahabatan yang bikin haru.

Sinopsis Novel Hujan Karya Tere Liye

Novel berjudul Hujan ini mengisahkan tentang perjalanan hidup serta kisah cinta antara Lail dan Esok. Keduanya dipertemukan pada saat tragedi gempa yang menimpa di tahun 2042, ketika adanya sebuah gunung Purba yang masih aktif, ia meletus dan menciptakan gempa yang sangat besar. Bencana besar ini merenggut nyawa kedua orang tua Lail.

Letusan gunung api tersebut menjadi letusan gunung yang terbesar yang mengalahkan gunung api Krakatau dan Tambora. Untungnya Lail diselamatkan oleh seorang anak laki-laki berumur 15 tahun bernama Esok. Ibunya Esok juga menjadi korban terhadap adanya bencana gunung meletus ini, ia mengalami luka di kaki dan harus segera diamputasi.

Setelah satu tahun lamanya bencana gunung meletus itu terjadi. Lail dan Esok tak pernah dipisahkan, mereka layaknya kakak beradik. Mereka yang memiliki jiwa suka menolong, seringkali membantu para petugas di pengungsian.

Karena sifat Esok yang ceria, cerdas, dan penyayang, tanpa disadari tiba-tiba Lail memiliki perasaan lebih kepada Esok. 

Hingga pada akhirnya pengungsian ditutup karena keadaan sudah aman, yang berarti Lail dan Esok akan dipisahkan untuk waktu yang kurang pasti. Ini adalah mimpi buruk Lail. Ditambah lagi, Esok diangkat anak oleh keluarga yang harmonis, sedangkan Lail akan tinggal di panti sosial. Sehingga membuat keduanya tak bisa sesering dulu untuk bertemu.

Lail yang dipindahkan ke panti sosial, ia bertemu dengan sahabat barunya bernama Maryam. Kemudian mereka berdua mengikuti pelatihan perawat, agar dapat membantu orang yang kesulitan. 

Ternyata kedua sahabat itu lolos dan menjadi peserta termuda di pusat bantuan bencana itu. Mereka banyak melakukan kegiatan heroik yang bikin semua orang kagum. 

Dibeberapa kesempatan, Esok dan Lail bertemu di kotanya dan mereka saling tukar menukar cerita. Namun, makin lama Lail jarang bertemu Esok. Karena Esok yang semakin sibuk dengan pekerjaannya.

Esok dalam cerita ini menjadi sosok ilmuwan muda yang jenius dan terkenal, yang mana ia sangat diandalkan oleh negara. Ia tak dikenal dengan nama Esok, melainkan dikenal dengan nama Soke Bahtera.

Lail yang tetap percaya bahwa Esok tak akan meninggalkannya, ia terus mendatangi kota biasanya mereka berdua bertemu. Ia sudah menyiapkan banyak cerita untuk diceritakan kepada Esok. Namun hasilnya nihil, Lail tak pernah lagi bertemu dengan Esok.

Ditambah adanya bencana akibat ulah manusia itu sendiri, yang mana Pemerintah mulai gelisah akan adanya iklim yang membahayakan bumi. Bahkan bumi akan menjadi planet yang tak layak huni untuk tahun-tahun berikutnya.

Ketika bencana sudah mulai parah, Esoklah yang diandalkan untuk menyelamatkan manusia, dia hanya dapat menyelamatkan satu orang saja. Namun yang diselamatkan Esok bukan Lail, melainkan Claudia. Itu yang menjadi patah terbesar seorang Lail.

Esok menyelamatkan Claudia, karena ia dituntut oleh orang tua angkatnya membawa adiknya Claudia. Karena Esok yang berhutang budi kepada orang tua angkatnya, jadi mau tidak mau harus memenuhi permintaannya.

Kejadian itu membuat Lail patah hati dan bingung, ia memutuskan untuk menghilangkan ingatannya dari Esok. Ia datang ke pusat rehabilitasi kenangan. Ia sudah tak sanggup lagi untuk mengingat Esok sahabat masa kecilnya. Sehingga ia memutuskan untuk melupakan Esok selamanya.

Apakah Lail akan menghapuskan ingatannya di detik-detik terakhir ceritanya? Haruskan ia mengubur dalam-dalam ingatannya tentang Esok? 

Review Novel Hujan Karya Tere Liye

Novel Hujan karya Tere Liye ini merupakan buku fiksi yang menceritakan kisah perjalanan yang penuh dengan perjuangan dan cinta. Novel ini mendapatkan rating sebanyak 4,45/5 dari sumber goodreads.com dari total reviews 2,435. 

Cerita yang dibawakan secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Ia menceritakan teknologi canggih di tahun 2042 hingga 2050 yang menggunakan unsur futuristik. Namun teknologi itu masih bisa dibayangkan oleh otak.

Kisah antara Esok dan Lail dikemas dalam dunia distopia dan menarik serta penuh tantangan. Perjuangan Lail untuk melupakan Esok dalam ingatannya sungguh menginspirasi pembaca.

Ada salah satu quotes yang cukup bikin mengena di hati yakni,

“Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa”

“Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan”.

Quotes ini cukup relate dengan kehidupan nyata. Terkadang banyak dari kita yang belum bisa melupakan masa lalu, namun setiap orang punya cara tersendiri untuk melupakan masa lalunya.

Dari quotes ini dirasa cukup efektif untuk dilakukan, karena disamping dapat menjadikan kita produktif, selain itu juga dapat menambah value kamu.

Dalam perjalanan Lail dan Esok memberikan pelajaran yang menginspirasi untuk pembaca. Banyak kata bijak yang terselip di sela-sela cerita antara Esok dan Lail, diantaranya kata bijak tentang menerima dan memaafkan.

Novel Hujan karya Tere Liye ini membuat pembaca seakan-akan masuk dalam dunia Esok dan Lail. Alurnya benar-benar enak untuk diikuti, terkadang terbawa ke masa lalu dan masa depan.

Selain itu novel ini memberikan pelajaran pembaca untuk terus menolong orang, karena menolong orang merupakan tindakan yang mulia dan membuat orang lain bahagia.

Dibalik perjuangan Esok dan Lail, novel Hujan karya Tere Liye juga menceritakan persahabatan antara Lail dan Maryam. Persahabatan mereka cukup membuat kagum, perjuangan mereka yang pantang menyerah dalam membantu umat manusia di bumi ini. 

Disamping kelebihannya, novel ini juga mempunyai kelemahan. Karena hal itu tak dapat dipisahkan dari setiap karya tulis siapapun. 

Kelemahan dari Novel Hujan Karya Tere Liye ini diantaranya, penulis menceritakan Lail kurang kuat, ia hanya gadis lemah, yang mudah menangis serta tak punya sikap inisiatif. Apabila tidak adanya Maryam sosok sahabat sejati Lail, mungkin ia tak sampai di titik keberhasilan ini. Sebaiknya Lail diperankan sebagai sosok inisiator dan bukan sosok pengikut. 

Selain itu, Novel Hujan karya Tere Liye ini cukup bagus untuk dibaca dan bermutu. Karena didalamnya tak hanya menggambarkan kisah cinta, namun ada kisah perjuangan, persahabatan, dan melupakan masa lalu. Novel ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi bacaan, terlebih lagi untuk orang yang suka pada karya Tere Liye ini.

Profil Tere Liye

Disamping menjelaskan tentang sinopsis dan review novel Hujan karya Tere Liye diatas, dirasa kurang lengkap jika tidak mencantumkan profil penulisnya. 

Tere Liye sang penulis terkenal yang tengah menjadi sorotan. Karya sastra yang diciptakan cukup luar biasa baik itu karya novel maupun cerita bersambung.

Ia telah menulis lebih dari 30 buku sejak tahun 2005. Penggemar novel Hujan karya Tere Liye ini berasal dari semua kalangan, baik dari kalangan remaja, dewasa, maupun orang yang sudah menikah. 

Sosok Tere Liye, seringkali dianggap misterius, karena ia yang tidak suka membagikan kehidupan pribadinya ke publik. Padahal udah banyak karyanya yang terkenal, bahkan ada novel yang telah diangkat ke layar bioskop, namun tetap saja ia tak mau muncul. 

Tak jarang orang menganggap Tere Liye seorang perempuan, padahal aslinya ia adalah seorang laki-laki yang bernama asli Darwis asal Sumatera Selatan.

Darwis atau Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979, tepatnya di sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan bernama Lahat. Ia lahir dari keluarga sederhana. 

Tere Liye menjadi salah satu penulis karya sastra yang terkenal di Indonesia, dibalik itu ada perjuangan yang cukup keras dalam menggapai tahap ini. Hingga saat ini masih banyak karya Tere Liye yang disukai oleh penggemarnya.

Bahkan karya terbarunya masih banyak ditunggu oleh penggemarnya. Maka dari itu, tidak heran jika banyak dari penerbit yang merebutkan karya Tere Liye ini, karena memiliki potensi yang tinggi di pasaran.

Nah, itulah sinopsis dan review dari novel Hujan karya Tere Liye ini. Novel ini menjadi novel yang best seller. Kamu yang ingin mempunyai novel ini dapat kunjungi hanya di gramedia.com. Atau bisa langsung kunjungi toko buku Gramedia secara langsung. Dengan harga dari novel Hujan karya Tere Liye ini adalah Rp 94.500.

2 responses to “Review Novel Hujan Karya Tere Liye: Sebuah Kisah tentang Waktu, Takdir, dan Perjuangan Hidup”

  1. swagxxx.com Avatar
    swagxxx.com

    Right nnow it souns like WordPress iis tthe best bloggingg platform ouut there right now.

    (from what I’ve read) Is that whazt you are using onn your blog?

  2. mobxvideos.com/id/gUew8vjtUDvN Avatar
    mobxvideos.com/id/gUew8vjtUDvN

    Thank you for the good writeup. It in faft was a amusement acckunt it.
    Look advanced tto more added agreeable from you! By tthe way, howw cann wwe communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *