EDUKASICAMPUS.COM – Pentingnya Neurosains dalam pendidikan yang mempelajari tentang cara kerja sistem syaraf. Sebagai tenaga pendidik sebaiknya memperhatikan hal ini agar dapat menciptakan suasana belajar jadi lebih menyenangkan.
Dengan memahami cara kerja otak, pendidik dapat merancang metode pengajaran yang lebih efektif. Pendidik juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan cara siswa belajar.
Ruang Lingkup Neurosains dalam Pendidikan
Neurosains dalam pendidikan memiliki ruang lingkup yang mempelajari tentang struktur, fungsi, sejarah evolusi, perkembangan, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neurosains, dan patologi sistem syaraf.
Selain itu, neurosains juga mengkaji kesadaran dan kepekaan otak manusia dari segi biologi, persepsi, dan ingatan yang terkait dengan pembelajaran.
Penelitian Neurosains dalam Pendidikan
Sebagian besar manusia belum mengoptimalkan penggunaan otaknya dalam berbagai hal, seperti memecahkan masalah, menemukan gagasan baru, memikirkan ide cemerlang, kreativitas, dan inovasi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Hal itu terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia hanya fokus pada fungsi otak kiri yang bertanggung jawab untuk logika, kata-kata, dan matematika, sedangkan otak kanan yang berhubungan dengan musik, gambar, dan imajinasi kreatif kurang dikembangkan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa bagian dari otak memiliki tugas untuk bertanggung jawab dalam menata jenis-jenis kecerdasan manusia. Jadi, apa yang membuat otak belajar lebih efektif saat istirahat?
Baca Juga : 5 Rekomendasi Perpustakaan Digital untuk Anak Usia Dini. Orang Tua Wajib Tahu!
Masalah Pendidikan dengan Efektivitas Neurosains
Berikut beberapa masalah pendidikan yang bisa diselesaikan dengan efektivitas neurosains:
- Pendidikan Anak Usia Dini: Penting untuk mengatasi masalah ini karena pada anak usia dini terjadi pembentukan otak untuk mempersiapkan anak-anak menguasai kompetensi belajar di sekolah.
- Kompleksitas Proses Kognitif: Guru sebaiknya tidak berasumsi tentang teknik pengajaran tertentu seperti “mendapatkan perhatian siswa” atau “membantu mereka mengingat”. Kita harus lebih spesifik tentang aspek perhatian dan tipe memori apa yang akan dilibatkan dalam pembelajaran.
- Kesulitan Belajar: Masalah seperti perhatian, keterlibatan, motivasi, dan emosi bisa diatasi dengan strategi kognitif yang dipadukan dengan pengajaran konvensional.
Penerapan Neurosains sebagai Solusi
Berikut beberapa cara penerapan neurosains untuk mengatasi masalah pendidikan, antara lain:
- Penggunaan Tampilan Visual: Tampilan visual yang relevan dan menarik dapat membantu pengelolaan informasi siswa sehingga pembelajaran meningkat.Â
- Pembelajaran Berbasis Masalah: Menarik keterlibatan siswa dan memotivasi mereka untuk berpikir kreatif dan mengelola pengetahuan.
- Simulasi dan Permainan Peran: Mengajak siswa dalam aktivitas pengamatan untuk mendapatkan kesempatan belajar.
- Diskusi Aktif Antar Siswa: Mengasah kognitif siswa dengan cara baru dalam menggunakan informasi.
Alasan Otak Belajar Lebih Efektif Saat Istirahat
Penyimpanan dan pengelolaan informasi paling efektif dilakukan saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks. Untuk mencapai kondisi ini, kamu bisa melakukan meditasi dengan bantuan musik dan aromaterapi yang menenangkan.
Ketika dalam kondisi ini, seseorang akan memiliki kondisi gelombang otak yang lambat (gelombang alfa), gelombang tersebut membuka pintu ke alam bawah sadar. Pikiran bawah sadar bisa diibaratkan sebagai taman kehidupan, sementara pikiran sadar menjadi tukang kebunnya.
sehingga apa yang kita tanam ke dalam pikiran bawah sadar kita, mungkin dapat diwujudkan berupa imajinasi menjadi kenyataan.Â
Dengan cara ini, efektivitas neurosains dalam pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Penulis : Siti Kholifah
Leave a Reply