Edukasicampus.com- Motif batik Nusantara yang modern maupun tradisional merupakan ciri khas negara Indonesia. Banyak generasi yang menyukai pakaian batik, mulai anak kecil, remaja, hingga orang dewasa. Asal usul batik di Indonesia bermula pada perkembangan kerajaan Majapahit hingga kerajaan Solo dan Yogyakarta.Â
Batik diakui secara internasional menjadi Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh UNESCO pada 2009. Indonesia menetapkan hari batik nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober, oleh karena itu generasi muda harus tetap melestarikan budaya ini agar tidak mengalami kepunahan.Â
Setiap motif yang ada pada kain batik memiliki makna dan filosofinya masing-masing, total motif batik Nusantara yang tercatat hingga sekarang berjumlah 30 jenis.Â
Motif Batik Nusantara
Apa saja motif batik Nusantara yang tersebar di berbagai daerah? Dan bagaimana penjelasan tentang filosofinya? Simak penjelasan berikut ini!
1. Motif Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah. Motif ini memiliki makna kecantikan dan keindahan yang dapat menghipnotis siapapun yang melihatnya. Motif sekar jagad berbentuk seperti pulau-pulau, yang dalam Bahasa jawa sekar jagad berarti peta dunia.Â
2. Motif Sidomukti Magetan
Motif Sidomukti Magetan berasal dari Magetan, Jawa Timur. Motif ini biasa dipakai dalam acara resmi atau upacara adat. Filosofi yang terkandung di dalamnya adalah ketenangan lahir dan batin.Â
3. Motif Kraton
Motif Kraton merupakan motif yang sangat eksklusif, motif ini tidak bisa dipakai oleh orang sembarangan, hanya sultan dan keluarganya saja yang boleh memakainya. Namun belakangan ini peraturan itu dicabut, sehingga rakyat biasa boleh menggunakannya.Â
Mengapa hanya sultan dan keluarganya saja yang boleh menggunakan motif kraton? Hal itu karena penemu motif tersebut adalah orang terpandang di keluarga kesultanan Yogyakarta.
4. Motif Jepara atau Batik Kartini
Motif jepara atau batik kartini dibagi menjadi 2 jenis, yakni motif lama dan motif baru. Motif lama umumnya memiliki pola lung berwarna hitam, flora fauna, gajah coklat, serta ulir hijau. Sementara pada motif baru memiliki banyak variasi.Â
5. Motif Solo atau Batik Sogan
Motif Solo atau batik sogan memiliki motif berwarna kecoklatan yang menggunakan konsep tradisional dan pewarna alami. Filosofinya adalah gelombang sungai Bengawan Solo yang membawa ketenangan.Â
6. Motif Kawung
Motif Kawung adalah motif yang melekat pada orang-orang lanjut usia. Motif kawung merupakan motif batik tertua di Indonesia. Motif kawung adalah gambaran dari buah aren. Bentuk 4 oval pada silang salibnya merupakan simbol sumber energi.
7. Motif Tasik
Motif Tasik berasal dari tanah sunda, Jawa Barat yang memiliki ciri khas berbentuk rerumputan, fauna, atau segala hal yang berkaitan dengan alam. Umumnya berwarna biru, coklat, hingga merah padam.Â
8. Motif Sidoasih
Motif sidoasih memiliki filosofi kasih sayang dalam berumah tangga, oleh karena itu kegunaan dari motif sidoasih biasanya dipakai oleh pengantin Wanita, sama seperti motif sido luhur.
9. Motif Mega Mendung
Motif Mega Mendung yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat berbentuk awan dengan corak berwarna gelap, seperti merah tua, hijau tua, biru tua, dan sebagainya.Â
10. Motif Parang Rusak
Motif batik Nusantara yang terakhir yakni motif Parang Rusak menggambarkan pertarungan antara manusia untuk melawan kejahatan. Pertarungan yang dilakukan meliputi pengendalian diri agar mereka bisa menjadi bijaksana dan mulia.Â
Setiap motif batik Nusantara tadi memiliki keindahannya masing-masing, dan tiap-tiap motif batik dapat membuka mata kita untuk melihat kekayaan budaya Nusantara yang luar biasa.
Namun, perjalanan kita dalam menelusuri motif-motif batik belum selesai nih, kita akan melanjutkan eksplorasi motif batik pada artikel berikutnya! See you soon!
Penulis: Siti Kholifah
Editor: Haqqi IdralÂ
Leave a Reply