Review 7 Kebiasaan Remaja Yang Sangat Efektif, Nomor 5 Sulit Dicapai

|

1 Views
Review 7 Kebiasaan Remaja Yang Sangat Efektif, Nomor 5 Sulit Dicapai

Pada Kesempatan kali ini kita akan mengurai sedikit informasi dari buku yang menjadi best seller dan sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa yaitu 7 kebiasaan remaja yang sangat efektif karya Sean Covey.

Remaja adalah masa-masa yang sangat asik sekaligus menantang. Banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan oleh remaja yang dapat menaikan kredibilitas serta prestasinya.

Namun, tantangannya adalah terkadang sulit melawan egosentris pada diri remaja itu sendiri terutama yang mempunyai kebiasaan buruk yang nantinya akan berdampak pada kelangsungan hidupnya di masa depan.

Oleh karena itu perlu adanya kebiasaan remaja yang sangat efektif, agar tujuan hidupnya bisa lebih terarah dan tidak berdampak buruk terhadap masa depannya. Sean telah menulis lengkap dalam bukunya panduan untuk membangun kebiasaan baik tersebut.

Dia menuliskan langkah demi langkah bagaimana caranya membantu remaja dalam menghadapi berbagai situasi yang terkadang bisa saja menekan hidupnya, mulai dari teman, pencapaian, prestasi, hubungan percintaan, dan lain sebagainya.

7 Kebiasaan Remaja Yang Sangat Efektif

Berikut ini kami akan merangkum sedikit informasi yang disajikan dalam buku 7 kebiasaan remaja yang sangat efektif karya Sean Covey.

1. Bersikap Proaktif 

“Akulah sumber pendorong diriku sendiri.”

Dari 7 kebiasaan remaja yang sangat efektif yang pertama adalah bersikap proaktif. Bersikap proaktif menjadi langkah pertama menuju tercapainya tujuan dan kemenangan pribadi. Setiap hari kamu berpeluang untuk memilih sikap reaktif atau proaktif.

Dari ilustrasi gambar Sean mengibaratkan reaktif sebagai minuman bersoda dan proaktif sebagai minuman air mineral biasa. MIsalnya saja dalam dua botol berbeda masing-masing dengan isian berbeda seperti dua contoh minuman tadi, ada soda dan air mineral biasa. Lalu kedua botol tersebut dikocok secara bersamaan, kemudian tutupnya dibuka. Bisa kita bayangkan apa yang terjadi, bukan?.

Botol yang berisi soda akan menyembur begitu tutupnya terbuka, isinya tumpah meluruh mengotori area sekitar, dan yang tersisa dibotol hanya tinggal sedikit. Sedangkan botol yang berisi air mineral biasa, tidak bereaksi apapun meski diguncang sama dahsyatnya. Ia masih tetap tenang, tanpa ada yang bergeser sedikitpun dari tempatnya.

Sama halnya ketika kita sesuatu hal buruk menimpa kita. Kita yang berhak memilih untuk proaktif atau reaktif. Jika kita memilih reaktif seperti minuman bersoda tadi, kita akan kehabisan banyak energi untuk menanggapi semua hal yang terjadi diluar kendali kita, dan lingkungan sekitarpun akan terkena imbasnya.

Jika emosi kita meluap akibat reaksi berontak yang tidak menerima takdir buruk itu terjadi pada kita. Semua pilihan ada ditanganmu, apakah kamu ingin menjadikan reaktif ini sebagai kebiasaanmu, atau mengubahnya menjadi proaktif agar harimu lebih positif. 

2. Merujuk Pada Tujuan Akhir 

“Kendalikan takdirmu sendiri, jika tak mau orang lain mengendalikan dirimu.”

Kebiasaan remaja yang sangat efektif yang kedua adalah bermuara pada tujuan akhir. Apa yang ingin kamu capai dalam akhir hidupmu, akan menentukan kebiasaan yang kamu lakukan saat ini agar kamu bisa menggapainya.

Kamu mungkin tidak akan sadar, mengapa hal ini penting untuk kamu lakukan. Alasan yang pertama adalah agar kamu lebih mempersiapkan diri untuk masa depan, sebab keadaanmu di masa yang akan datang ditentukan dari kebiasaanmu yang sekarang.

Alasan kedua jika kamu tidak bisa mengendalikan dirimu sendiri, maka kamu akan dikendalikan oleh orang lain yang bisa saja membawa pengaruh buruk terhadap dirimu. 

Cara efektif dan terbaik yang Sean temukan untuk memiliki tujuan akhir adalah menulis sebuah pernyataan misi pribadi. Misi pribadi adalah sebuah kepercayaan diri atau motto pribadi yang menyatakan seperti apa hidupmu nanti. 

Steven Strong menyatakan misi pribadinya dengan rangkaian kata yang tergabung menjadi satu kata RESPECT. 

R – Religion (Agama)

E – Education (Pendidikan)

S – Succeeding (Meraih Kesuksesan)

E – Exercise (Olahraga)

C – Caring (Mempedulikan Orang Lain)

T – Truthful (Jujur)

Sean bertemu seorang remaha bernama Adam Sosne dari Carolina Utara yang sudah mengenal 7 kebiasaan ini dan saat ini sedang bersemangat dalam menjalankan rencana-rencana masa depannya. Berikut pernyataan misinya.

  1. Percayalah kepada dirimu sendiri dan orang-orang disekelilingmu
  2. Bersikaplah baik, sopan, dan hormat terhadap semua orang
  3. Tetapkanlah sasaran-sasaran yang bisa dicapai
  4. Jangan pernah melupakan sasaran-sasaran tersebut
  5. Jangan pernah tidak menghargai hal-hal sederhana dalam hidup ini
  6. Hargailah perbedaan orang lain dan pandanglah perbedaan mereka sebagai keuntungan besar. 
  7. Banyaklah Bertanya
  8. Berusahalah setiap harinya untuk mencapai Interdependensi (saling bergantung dengan orang lain)
  9. Ingatlah bahwa sebelum kamu bisa mengubah orang lain, kamu dahulu yang harus berubah
  10. Bicaralah dengan perbuatan, bukan hanya sekedar kata-kata
  11. Luangkan waktu untuk membantu mereka yang kurang beruntung 
  12. Ulangi 7 kebiasaan baik tersebut setiap hari

Dengan adanya misi hidup ini kamu akan lebih terbantu dalam mengambil setiap keputusan dalam hidupmu. 

3. Dahulukan Yang Utama 

“Daya Kemauan dan Daya Menolak”

Sean mengungkapkan bahwa ada hal yang sangat menakjubkan yang akan menjadi salah satu kebiasaan remaja yang sangat efektif, yakni mengetahui kuadran waktu. Dengan adanya kuadran waktu akan dapat membantumu untuk mengemas lebih banyak hal-hal terutama yang menjadi prioritas utama dalam hidupmu.

Kuadran waktu ini terdiri dari dua unsur yaitu “penting” dan “mendesak”. Untuk kuadran “penting”- kamu bisa meletakkan aktivitas atau tugas yang paling utama, yang mana aktivitas atau kegiatan tersebut dapat berkontribusi terhadap tercapainya misi dan tujuan hidupmu.

Pada kuadran “mendesak” kamu bisa meletakkan hal-hal yang menekan serta menuntut perjatianmu untuk segera dikerjakan. MIsalnya menjenguk teman sakit, tugas yang deadline nya hari itu juga, atau terkena musibah dan harus segera ditemukan solosinya dan lain sebagainya disesuaikan dengan keadaanmu saat itu. 

Dengan mengatur kuadran waktu tersebut kita bisa menentukan mana aktivitas yang prioritas dan lebih dahulu dikerjakan dan mana kegiatan yang bisa dikerjakan nanti tanpa menghambat aktivitasmu yang lain.

4. Berpikir Menang

Sean meyakini bahwa berpikir menang ini akan menular. Jika kamu berbesar hati, dan berkomitmen untuk menolong orang lain agar meraih kesuksesan juga seperti dirimu, maka kamu akan menjadi magnet kebaikan untuk orang-orang sekitarmu. 

Terkadang, seberapa keras pun  kamu mencoba , kamu tidak akan menemukan solusi menang. Ujian sejati terhadap apakah kamu berpikir menang atau tidak adalah bagaimana perasaanmu.

Seperti kata Jacques berpikir menang akan memenuhi hatimu dengan kebahagiaan dan pikiran tenang. Dengan begitu kamu akan dapat kepercayaan diri. 

5. Berusaha Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami

Kunci komunikasi yang menjadi kebiasaan remaja yang sangat efektif adalah berusaha untuk memahami seseorang. Perkerjaan yang terlihat mudah, tapi sulit dikerjakan. Sebab tidak banyak orang yang bias memahami orang lain dengan ketulusan hatinya. Sean menyebutnya mendengarkan dengan tulus. 

Menurut Sean ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk mendengarkan dengan tulus. Pertama dengarkanlah dengan mata, hati, dan telingamu.

Mendengarkan dengan telinga saja tidak cukup, karena dalam kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen komunikasi yang terkandung didalamnya. Selebihnya berasal dari bahasa tubuh dan bagaimana kita mengucapkan kata-katanya. 

Kedua, selamilah perasaan mereka yang berbicara. Untuk menjadi pendengar yang tulus kamu perlu mengesampingkan perasaanmu unutk menyelami perasaan lawan bicaramu. Kamu harus berusaha memandang dunia dengan kacamata mereka serta berusaha menyelami lebih dalam perasaannya.

Keriga, cobalah bersikap seperti cermin. Cermin tiak memberi nasihat, ia hanya memantulkan apa yang ada dihadapannya. Bersikap seperti cermin, maksudnya adalah mengulangi perkataannya dengan kata-kata sendiri, dapat merasakan seolah-olah kamu yang berada diposisi mereka.

Jika keterampilan mendengarkan dengan tulusmu ini dapat terasah, maka akan membuat nyaman lawan bicaramu.

6. Wujudkan Sinergi

Sinergi tidak terjadi begitu saja, itu adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan. Dan untuk mencapai itu kamu harus belajar memanfaatkan perbedaan. 

Untuk mewujudkan sinergi dengan melalui hambatan perbedaan kamu bisa melakukan beberapa cara berikut ini. 

1. Definisikan Masalah atau peluangnya

2. Berusaha untuk memahami terlebih dahulu ide-ide orang lain

3. Berusaha untuk dipahami dengan mengutarakan ide-idemu

4. Menciptakan kemungkinan dan ide-ide baru

5. Mencari solusi terbaik

7. Asahlah Gergaji 

Kebiasaan remaja yang sangat efektif poin terakhir adalah mengasah gergaji. Maksudnya adalah kamu akan secara berkala memperbaharui dan menguatkan keempat dimensi kunci kehidupanmu –tubuhmu, otakmu, hatimu, dan jiwamu. Dan kunci kehidupan tersebut harus terjaga keseimbangannya.

Untuk menjaga keseimbangan tubuh dan jiwa Sean merangkumnya dalam informasi berikut ini.

1. Sarapan dengan gizi yang seimbang dan bernutrisi

2. Melakukan olahraga atau peregangan otot

3. Tinggalkan kebiasaan buruk selama satu minggu. Hindari alkohol, minuman bersoda, makanan cepat saji, atau papaun yang merusak kesehatan tubuhmu.

4. Budayakan membaca minimal 5 menit dalam sehari

5. Bangun diawal waktu

6. Luangkan waktu setiap hari untuk bermeditasi

Demikian informasi mengenai buku best seller karya Sean Covey yang bisa membangkitkan kebiasaan remaja yang sangat efektif. Selamat menerapkan, dan semoga sukses. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *